Cinta. . .
Entah siapa dia, entah dari mana
datang nya, aku tak tahu sebelum nya. Mengenal nya pun tidak, apalagi
mengetahui jatidiri nya.
Cinta. . .
Kadang aku bertanya-tanya tentang
cinta. Yang aku heran kan, banyak sekali definisi cinta. Dalam hati pun semakin
bertanya-tanya. Sebener nya siapa sih cinta???. Segitu terkenal kah dia hingga
banyak orang yg mengenal nya dan begitu fasih mengartikan cinta???.
Cinta. . .
Aku haran dengan nya. Banyak yang
mengatakan orang bahagia dengan cinta. Namun tak sedikit yang mengatakan cinta
itu menyakitkan.
Ada pula yang bilang cinta itu buta. Heu???
Buta. . .???, dari mana kamu bisa mengenal cinta???, sedangkan cinta sendiri
buta, gimana dia bisa ngeliat kamu??? hhee(dalam hati barkata). Yang mengherankan
lagi, cinta katanya butuh pengorbanan. Emang nya apa yang cinta minta dari
kita???,
uang???, , ,
Katanya cinta ngga memandang kaya ato
miskin???
Ato mungkin pengorbanan waktu???, , ,
tapi katanya cinta memberikan waktu
lebih untuk kita.
Hmm,,
Terus apa yang cinta minta dari
kita???
Tenaga???, , ,
Sepertinya tidak. Karena banyak yang
mengatakan kalo cinta itu hanya perlu di ungkapkan,,
Hmm,,
Saya rasa cinta tidak butuh apa-apa
dari kita. Cinta bahkan tidak banyak menuntut apapun pada kita. Hanya saja,
manusia yang sering menyulitkan dirinya sendiri dengan mengatas nama kan cinta.
Cinta hanya dimaknai secara instan.
Banyak yang menjadikan nya suatu kebahagiaan dan kesenangan sesaat, namun
berakhir dengan luka yang menjadikan nya duka. Dan pada akhir nya, cinta yang
disalah-salah kan, di olok-olok, bahkan di fitnah dengan hujatan-hujatan yang
tak sepantas nya terlontar untuk sebuah cinta yang tak berdosa. Kata-kata manis
untuk cinta pun sirna. Pemujaan untuk cinta bahkan telah berakhir dengan
kepahitan. Jika sudah seperti ini, akan kah cinta itu manis???, indah ato
bahkan menjadikan kita bahagia???
Dengan tegas saya menjawab TIDAK!!!
Namun, berbeda hal nya ketika
memaknai cinta secara perlahan. Mempersilahkan cinta memperkenalkan dirinya
dengan santun dan ber-etika. Memberikan cinta waktu untuk mendapatkan kehalalan
nya. Yang ini, tidak terburu-buru untuk memaksa merasakan indah nya cinta,
namun senantiasa setia menanti cinta menampakkan keindahan nya sendiri. Karena dia
yakin, bukan paksaan dalam keindahan cinta, melainkan ketulusan. Meskipun terlihat
menyakitkan, namun cinta yang ini begitu lembut dan merupakan sebuah ujian. Betapa
istimewanya cinta yang demikian???.
Karena ketika ujian telah mampu kita
lewati, maka kita akan naik satu tingkat pada level cinta berikut nya, yang
tentunya akan berbeda dengan cinta yang biasa nya. Cinta yang ini begitu ramah
dalam memperkenalkan dirinya. Dan ketika cinta terlihat menyakitkan, sebenar
nya bukan cinta yang menyakiti kita. Namun cinta mempersilahkan kita untuk
merasakan apa yang sebenar nya cinta rasakan ketika menyapa kita. Menyapa diri
seorang yang belum pernah merasakan cinta, bagi cinta adalah sangatlah sulit
dan butuh kehati-hatian. Cinta tidak ingin kita merasa sakit atas pengorbanan
cinta. Bahkan cinta merelakan diri nya untuk merasakan sakit itu sendiri. Namun
diri ini tidak tega melihat cinta terbaring luka atas perjalanan nya dalam
menyapa kita, dengan hati yang tak pasti sebab nya, terkadang kita merasa
sedih. Padahal, saat itu kita sedang menopang rasa sakit yang cinta alami untuk
memperjuangkan dirinya dalam menyapa kita.
Cinta yang ini begitu setia menanti
kita untuk dipersatukakn dalam ikatan yang menghalalkan. Cinta bahkan tak sibuk
mencari hati untuk segera disinggahi. Malah cinta yang ini begitu sabar dalam
memaknai setiap kajadian dalam hati. Karena cinta yang ini tidak ingin
main-main dalam bara api yang dapat kapan saja melukai nya. Cinta yang ini
begitu jujur dalam mengatakan apa yang dirasakan nya. Tak ada sedikit pun
terucap kata yang mendustakan, karena semua yang keluar tulus dari hati yang
terdalam. Cinta yang ini begitu taat pada sang pencipta yang Maha memberi
cinta. Tak mampu ia mengkhianati dengan berbagi cinta atas hati sesama ciptaan
Nya. Cinta yang ini akan tetap setia hingga sang pencipta nya mempersilahkan
untuk menemui cinta yang tercipta sebagai penyempurna separuh dien nya. Meski berawal
dengan ujian yang mungkin menyakitkan, namun cinta yang seperti ini lah yang
akan berakhir dengan kebahagiaan yang hakiki.
Sebagai penutup, teringat tentang
cinta yang sering di ucapkan oleh seseorang,
“Jika ia sebuah cinta
Ia tak mendengar namun senantiasa bergetar..
Ia tak buta namun senantiasa melihat dan merasa..
Ia tak menyiksa namun senantiasa menguji..
Ia tak memaksa namun senantiasa berusaha..
... Ia tak cantik namun senantiasa menarik..
Ia tak datang dengan kata-kata namun senantiasa menghampiri dengan hati
Ia tak terucap dengan kata namun senantiasa hadir dengan sinar mata..
Ia tak hanya berjanji namun senantiasa menc0ba memenangi..
Ia mungkin tak suci namun senantiasa tulus..
Ia tak hadir karna permintaan namun hadir karna KETENTUAN..
Ia tak hadir dengan kekayaan dan kebendaan namun hadir karna PENG0RBANAN dan KESETIAAN..”
Ia tak mendengar namun senantiasa bergetar..
Ia tak buta namun senantiasa melihat dan merasa..
Ia tak menyiksa namun senantiasa menguji..
Ia tak memaksa namun senantiasa berusaha..
... Ia tak cantik namun senantiasa menarik..
Ia tak datang dengan kata-kata namun senantiasa menghampiri dengan hati
Ia tak terucap dengan kata namun senantiasa hadir dengan sinar mata..
Ia tak hanya berjanji namun senantiasa menc0ba memenangi..
Ia mungkin tak suci namun senantiasa tulus..
Ia tak hadir karna permintaan namun hadir karna KETENTUAN..
Ia tak hadir dengan kekayaan dan kebendaan namun hadir karna PENG0RBANAN dan KESETIAAN..”